
MTsN IV ANGKAT CANDUNG
MULAI TERAPKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER
DARI ORANG DEWASA
Kita sering berbicara tentang pendidikan berkarakter, namun kita
sering mendapat kendalam dalam pelaksanaan pendidikan berkarakter
tersebut. Berbagai metode dan cara diterapkan dalam mengaplikasi
pendidikan tersebut.Berbagai cobaan dan ujian menimpa akhlak generasi muda, sehingga lemahnya ilmu dan iman, yang mencemarkan nama baik berbagai pihak, maka MTsN IV Angkat Candung mengambil langkah cepat mengisi jiwa siswa dengan menerapkan pendidikan berkarakter secara cepat di MTsN.

“Pendidikan berkarakter dimulai dari orang dewasa” itulah kunci
pelaksanaan pendidikan berkarakter yang diterapkan di MTsN IV Angkat
Candung. Pendidikan berkarakter ini mulai dari guru diri sendiri yang
memberikan contoh suritauladan kepada seluruh siswa. Mulai 7 Mei 2012
pendidikan diterapkan dengan melaksanakan beberapa hal yang utama yang
berprilaku baik, ada empat ikon pertama yaitu (1) melaksanakan shalat
duha sebelum memulai kegiatan di MTsN IV Angkat candung, shalat duha ini
dilakukan secara bersama-sama seluruh keluarga kecil MTsN IV Angkat
Candung yang terdiri dari Kepala Madrasah, Wakil, Pegawai Tata Usaha,
guru terutama siswa MTsN yang berjumlah 385 orang. Dengan pelaksanaan
shalat duha ini mudah-mudahan semua benar-benar menyerahkan diri kepada
Allah sebab akan memohon ilmu daripadaNya. Pelaksanaan shakat duha ini
dilaksanakan di Ruang kelas IX yang kebetulan siswa tidak melakukan
aktivitas belajar karena menunggu tanda lulus keluar,

(2) bersedekah seadanya. Sedekah ini dilakukan setiap hari setelah
melaknasakan shalat duha di hari pertama terkumpul sebesar seratus lima
puluh ribu rupiah, dengan melaksnakan sadakah setiap hari dapat
menanampkan kepedulian sesama dan pada lingkungan dana ini digunakan
untuk kelancaran pembangunan musahalla yang sedang terbengkalai, (3)
yang ketiga tetap menjaga uduk sepanjang waktu terutama sampai proses
belajar mengajar berakhir jam 14.30, hal penting karena uduk adalah
salah satu benteng yang berasal dari dalam diri untuk melindung dari
perbuatan yang tercela, sehingga siswa dan para guru dalam mengawasi
diri sendiri, (4) melakansakan puasa senin kamis secara kontinu.